kali ini ane akan membahas cerita soal alam barzah/alam kubur gan,,alam penantian panjang sampai hari kiamat gan,,dmn kita harus menunggu dengan siksaan atau dengan kenikmatan tiada henti sampe hari kiamat tiba,,tergantung amal dan ibadah kita semasa hidup didunia,,
semoga cerita ane ini bisa menginspirasi agan2 supaya lebih mempertebal iman,,dan intinya mengingatkan kita semua akan adanya alam kubur kelak,,langsung aja gan,,
CEKIDOT,,,,,!!!!
Alam Barzah
Untuk memahami tentang alam barzah, terlebih dahulu dikemukakan tentang macam-macam kehidupan yang dijalani oleh manusia, mulai dari dunia sampai akhirat. Ada tiga macam kehidupan yang merupakan tahapan yang dilalui manusia, yaitu:
Tahapan pertama, kehidupan di dunia, yaitu kehidupan sebagaimana yang
kita sedang alami sekarang. Pada kehidupan di dunia ini, kita manusia
pasti mengalami apa yang disebut bahagia atau sengsara, senang atau
susah, jasmani dan rohani.
Tahapan kedua, kehidupan di alam barzah, yaitu kehidupan di mana ruh manusia telah terpisah dari
jasad-nya. Ruh manusia ini akan mengalami siksaan atau kenikmatan di
alam penantian di kubur sampai menjelang datangnya hari akhir.
Tahapan ketiga, adalah kehidupan di akhirat, yakni suatu kehidupan di mana ruh-ruh yang telah dipisahkan dari jasadnya di alam barzah itu akan disatukan kembali.
Seorang insan Muslim hendaknya meyakini pula akan adanya alam gaib yang
berhubungan dengan hari akhir, seperti: alam barzah, ba'ats, mahsyar,
hisab, mizan, surga dan neraka, karena jelaslah bahwa kehidupan di alam
barzah adalah kehidupan antara hidup di dunia dan hidup di akhirat. Alam barzah disebut juga alam kubur. Kehidupan di alam barzah adalah ibarat masa atau periodetransit dan penantian yang panjang. Di alam barzah ini semua ruh berkumpul menanti untuk memasuki kehidupan akhirat. Di tempat ini pula berlaku kenikmatan dan siksaan terhadap jasmani dan rohani. Akan tetapi kemudian rohani akan terputus dari
jasmaninya. Orang-orang yang selama hidupnya di dunia banyak
mengerjakan amal shaleh, yang bertaqwa kepada Allah akan mendapat
perlakuan yang menyenangkan dari malaikat. Sebaliknya orang-orang kafir,
orang-orang yang hidupnya di dunia banyak melakukan kejahatan dan
kemaksiatan akan mendapat perlakuan yang kasar dan siksaan dari malaikat. Tiada hari tanpa kenikmatan, atau sebaliknya tiada hari tanpa siksaan di alam transisi itu.
Sehubungan dengan hal tersebut, Rasulullah saw. pernah bersabda yang artinya sebagai berikut.
"Adapun hamba yang mukmin, apabila telah putus dari dunia untuk mendatangi akhirat, maka akan turun malaikat dari langit, berwajah putih bagaikan matahari, membawa kafan dari
kafan surga, dan wewangian, pengawet kerusakan.
Kemudian mereka akan duduk dan datanglah malaikat maut mendatanginya.
Malaikat duduk di dekat kepalanya seraya berkata: "Wahai ruh yang baik,
keluarlah menuju ampunan Allah dan keridhaan-Nya". Maka ruh itu akan
keluar bagaikan mengalirnya air dari tempat minum. Adapun orang kafir, ketika mereka akan meninggal, datanglah malaikat yang berwujud hitam, seraya berkata: "Hai jiwa yang jahat keluarlah engkau ke arah murka Allah". Kemudian dicabut ruh mereka dengan kasar.
"Berkaitan dengan nikmat dan siksa kubur, Rasulullah bersabda yang artinya:
Jika seorang (mayit) dikubur dan ia ditinggalkan oleh teman-temannya,
maka ia akan mendengar bunyi sandal mereka, maka saat itu ia didatangi
oleh dua malaikat yang kemudian mendudukkannya dan bertanya, "Bagaimana
pendapatmu dulu tentang orang ini - yakni, Muhammad saw.?" Adapun orang
mukmin akan menjawab, "Aku bersaksi bahwa ia adalah hamba dan Rasul
Allah". (Sebagai imbalannya), malaikat itu berkata, "Lihatlah tempatmu
di neraka sana telah diganti oleh Allah dengan tempat
duduk dan surga, kemudian ia melihat kedudukannya, lalu di kubur ia
merasa lapang. Adapun seorang munafik atau kafir, ketika ditanya,
"Bagaimana pendapatmu dahulu tentang orang ini?" Maka ia menjawab, "Saya
tidak tahu dan tidak pernah membaca (namanya). Lalu ia dipukul dengan
palu dan besi sehingga ia menjerit kesakitan, yang suaranya terdengar
oleh makhluk di sekitarnya, kecuali manusia dan jin."
Mengenai kebenaran adanya nikmat dan siksa kubur ini dapat diterima oleh akal sehat atas dasar iman yang mantap.
Roh orang yang beriman akan diangkat ke langit. Maka Allah akan berkata:
"Tulislah hamba-hamba-Ku ini pada derajat tertinggi di surga dan
kembalikan jasadnya ke dalam bumi', Maka berkatalah malaikat kepadanya,
"Siapakah yang memberitahu kepadamu?" Saya membaca kitab Allah dan saya
beriman kepadanya, jawabnya. Kemudian terdengarlah panggilan dari langit. "Benar sekali hamba- Ku. Maka bukalah sebuah pintu surga dan masukkanlah. Kemudian luaskanlah dia di dalam surga itu".
Ketika pintu surga terbuka, maka terasalah baunya yang harum semerbak.
Lalu datanglah seorang laki-laki yang berwajah tampan, berpakaian indah,
berbau wangi, seraya berkata,
"Bergembiralah Anda dengan segala yang menyenangkan. Hari ini adalah
hari yang dijanjikan kepada Anda". Maka orang itu pun bertanya,
"Siapakah Anda?" Laki-laki yang berwujud tampan menjawab. "Saya adalah
amalmu yang shaleh".
Roh orang yang kafir itu dikembalikan ke jasadnya. Dua malaikat kemudian mendatanginya, dan bertanya kepadanya:
"Apa agamamu?" "Saya tidak tahu", jawab orang kafir tersebut. Maka
malaikat pun bertanya lagi: "Siapakah orang yang diutus kepadamu?" Orang
kafir itu masih menjawab seperti semula, tidak tahu". Maka terdengarlah
suara dari langit: ia berdusta, maka hamparkanlah api di atasnya dan
bukalah pintu neraka untuknya". Terbukalah pintu neraka dan tersebarlah
panas apinya. Datanglah seorang yang buruk muka dan buruk pakaiannya,
serta busuk baunya, seraya
berkata: "Bergembiralah Anda dengan perbuatan buruk Anda. Inilah harimu
yang dijanjikan: orang kafir itu bertanya: "Siapakah Anda? Wajahmu buruk
membawa celaka". Orang buruk itu menjawab: "Aku adalah amalmu yang
jahat."
Dua cerita di atas menunjukkan bahwa manusia itu akan mendapat
kenikmatan atau siksaan di alam kubur. Amal-amal shaleh yang telah
diamalkannya selama di dunia akan menampakkan diri kepadanya. Begitu
pula amal perbuatannya yang jelek dan roh manusia pun tergantung pada
amal perbuatannya. Maka bagi ruh yang jahat, langit tidak akan menerima
kecuali ada unta yang mampu memasuki lubang sebuah jarum, namun ini mustahil terjadi.
Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf (7) ayat 40:
Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat- ayat Kami dan
menyombongkan diri terhadapnya, tidak akan dibukakan pintu-pintu langit
bagi mereka, dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk ke dalam lubang jarum. Demikianlah Kami memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat jahat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar